Wujudkan Cita Umat

NE

News Elementor

What's Hot

Menangis karena Allah Taala

Table of Content

Muslimah News, KISAH INSPIRATIF — Dikisahkan, Utbah pernah menangis di majelis gurunya, Abdul Wahid bin Zaid selama sembilan tahun. Jika gurunya mulai menasihati, Utbah menangis sampai sang guru selesai. Orang-orang pernah meminta Abdul Wahid untuk menghentikan tangis Utbah karena merasa terganggu. Namun, Abdul Wahid juga termasuk orang yang biasa menangis karena Allah. Ia lalu berkata, “Maha Suci Allah, apakah aku harus melarangnya, padahal ia menangis karena Allah? Kalau itu aku lakukan, tentu aku menjadi penasihat paling buruk.”

Kebiasaan Utbah tidaklah mengherankan. Gurunya sendiri, Abu Ubaidah al-Bashri yang dikenal sebagai Abdul Wahid adalah seorang tabiin yang zuhud. Selain itu, ia juga dikenal sebagai seorang penasihat penguasa. Ia tidak segan menasihati para pejabat. Ia tidak takut meski yang dihadapinya adalah pejabat negara, bahkan Khalifah. Abdul Wahid juga dikenal sebagai orang yang khusyuk dalam berdoa. Saat mendengarkan nasihat atau memberi nasihat, ia biasanya menangis.

Salah seorang sahabatnya berkata, “Abdul Wahid bin Zaid duduk di sampingku saat kami berada di tempat Malik bin Dinar. Aku tidak memahami nasihat Malik bin Dinar karena tangis Abdul Wahid bin Zaid.”

Suatu hari, Abdul Wahid bin Zaid pernah berceramah, “Saudara-saudaraku! Kenapa kalian tidak menangis karena takut neraka? Ketahuilah, barang siapa yang menangis karena takut neraka, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka. Saudara-saudaraku, kenapa kalian tidak menangis karena takut kedahsyatan Hari Kiamat? Saudara-saudaraku, kenapa kalian tidak menangis? Menangislah di atas air dingin pada hari-hari dunia. Semoga air dingin itu kelak diberikan kepadamu bersama orang-orang terdahulu, yaitu para nabi, orang-orang jujur, syuhada, dan orang-orang saleh. Sungguh, mereka teman yang paling baik.” Usai berkata demikian, Abdul Wahid bin Zaid menangis sejadi-jadinya. (Hepi Andi Bastoni, 101 Kisah Tabiin, hlm. 690)

Hikmah

Utbah bin Ghulaim merupakan salah satu tokoh tabiin yang zuhud, khusyuk beribadah, dan takut kepada Allah Taala. Bahkan, tatkala orang-orang yang di sekitarnya mendengar ia menangis, hati mereka pun ikut terguncang.

Allah Taala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal.” (QS Al Anfal: 2).

Ibnu Katsir mengatakan mengenai ayat ini, “Ini adalah sifat orang beriman yang sebenarnya, yaitu hatinya menjadi takut (gemetar) ketika mengingat Allah, sehingga ia mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.”

Nabi saw. menegaskan dalam sabdanya, “Dua mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam (begadang) untuk berjaga-jaga (dari serangan musuh) ketika berperang di jalan Allah.” (HR Tirmidzi).

Demikianlah keseharian para tabiin dalam beribadah kepada Allah Taala. Ketika mendengar ayat-ayat Allah, hati mereka bergetar. Saat dibacakan ayat-ayat tentang neraka dan azab, mata mereka sembab tersebab terlalu sering menangis. Besarnya rasa takut kepada Allah Swt. membuat mereka selalu waspada terhadap kemaksiatan agar perbuatan mereka jauh dari hal-hal yang Allah melarangnya.

Memang sudah semestinya hati, lisan, dan perbuatan seseorang senantiasa terikat dengan aturan Allah Swt., apalagi jika ia adalah seorang  juru dakwah yang menegakkan amar makruf nahi mungkar. Pendakwah harus senantiasa mengikuti jalan yang sudah Allah tetapkan. Ia tidak berbuat ingkar dan khianat. Ia akan senantiasa menjalankan amanah dengan baik, rajin beribadah, hadir dalam majelis ilmu, berbakti kepada orang tua, menghormati guru, selalu takarub kepada Allah Swt., serta bersemangat dalam membimbing dan membina umat. Jika kita belum bisa menyamai amal para Nabi, Rasul, dan sahabat mulia, setidaknya berupayalah menyerupai kebiasaan para tabiin dalam beribadah dan sifat mulia mereka. Wallahualam. [MNews/CJ-YG]


source
Tulisan ini berasal dari website lain. Sumber tulisan kami sertakan di bawah artikel ini.

amaniyat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tulisan terkait

Trending News

Editor's Picks

Menangis karena Allah Taala

Muslimah News, KISAH INSPIRATIF — Dikisahkan, Utbah pernah menangis di majelis gurunya, Abdul Wahid bin Zaid selama sembilan tahun. Jika gurunya mulai menasihati, Utbah menangis sampai sang guru selesai. Orang-orang pernah meminta Abdul Wahid untuk menghentikan tangis Utbah karena merasa terganggu. Namun, Abdul Wahid juga termasuk orang yang biasa menangis karena Allah. Ia lalu berkata,...

TERLANJUR PINJAM UANG DARI BANK, BENARKAH WAJIB BAYAR BUNGANYA KARENA SUDAH DISEPAKATI?

Oleh : KH. M. Shiddiq Al-Jawi   Tanya : Ustadz, ada fatwa MUI yang menyatakan kalau seseorang terlanjur utang ke bank, maka dia tetap wajib membayar bunganya, sesuai hadits Nabi SAW : “Kaum muslimin terikat dengan syarat dan ketentuan yang disepakati.” (Fatwa terlampir, sumber di sosmed mereka : https://www.facebook.com/share/p/1A3NzzUAWN/). Bagaimana menurut Ustadz? (Firli, Yogyakarta)  ...

Tangisan Cicit Rasulullah ﷺ

Muslimah News, KISAH INSPIRATIF — Suatu ketika, Thawus bin Kaisan pernah melihat Ali Zainal Abidin berdiri di bawah bayang-bayang Baitullah. Ia meratap penuh kegelisahan, seakan sedang berada di ambang kehancuran. Ali Zainal Abidin menangis tersedu-sedu hingga menyayat hati orang-orang yang mendengarnya. Ia berdoa meminta perlindungan kepada Yang Maha Memberi Perlindungan. Ketika Thawus melihat Ali Zainal...

Wujudkkan Cita Umat

Artikel Pilihan

©2025- All Right Reserved.